Emansipasi wanita saat ini luar biasa dimana tidak ada lagi perlakuan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan kecuali dihal yang memang harus laki-laki.
Termasuk peran perempuan dalam kelembagaaan didesa Ponjen sudah banyak yang terlibat untuk berkontribusi pada desa sehingga keberadaan kaum perempuan sudah mulai terasa kiprahnya.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 Rukun Warga (RW) 02 bernama Ibu Rohdiyatun misalnya wanita berusia 51 tahun ini sudah lama terlibat dikemasyarakatan antara lain menjadi Kader Kesehatan tergabung di PKK Desa saat ini menjadi Ketua RT setelah melalui proses demokrasi diwilayahnya.
Hidup didesa seringkali menuntut lebih kepedulian sosial untuk mengatasi kebutuhan warga,menjadi Ketua RT tidaklah gampang karena menuntut kesabaran keluwesan kedewasaan bertindak,problem-problem sosial yang muncul tanpa mengenal waktu misalnya kejadian diwarga pada tengah malam,kamtibmas atau keperluan lain.
Menjadi ketua RT bukanlah profesi yang sederhana sekalipun honor saat ini masih sederhana harus punya mentalitas yang luas keihklasan hati yang dalam,protes dari warga jika ada program pemerintah seperti bansos yang kadang dianggap tidak tepat sasaran maka seringkali Ketua RT menerima dampaknya.
Ibu Rohdiyatun walaupun perempuan sangat cekatan sekali dalam melaksanakan tugasnya setiap waktu jika dibutuhkan warga gercep (gerak cepat .red) penanganan masalah lingkungan,kerja bakti swadaya masyarakat berkat kepemimpinan beliau semakin kompak warganya sehingga jika terjadi kebutuhan umum cepat teratasi.
Ada pesan yang disampaikan oleh beliau yaitu semua orang berhak bermanfaat untuk sesama bisa jadi saya untuk bermanfaat harus menjadi Ketua RT di desa Ponjen.
Nampak dari ketagasan sikap ibu Ketua RT yang satu ini saat tim redaksi berkunjung,dari kata-kata yang diucapkan menunjukan sikap kepemimpinan yang santun tegas.
